Daftar Isi

1.1 Daftar Temuan Masalah

1.2 Rekomendasi Perbaikan

2. Exploration and Analysis University Websites

3. Redesign Del Institute of Technology Website

3.1 Daftar Masalah dan Rekomendasi Perbaikan

3.2 Information Architecture

3.3 Prototype Baru Website IT Del

3.4 Usability Testing

4. Daftar Pustaka

Pada artikel sebelumnya, penulis telah membahas bagaimana hasil review UX element pada website kampus luar negeri dan dalam negeri. Pada tulisan ini, penulis akan melakukan eksplorasi Information architecture (IA) dalam website kampus luar negeri dan dalam negeri.Dalam melakukan desain ulang sebuah website kampus dibutuhkan eksplorasi dan analisis sebagai cerminan dalam memdesain ulang website yang lama. Kemudian dari hasil eksplorasi tersebut dijadikan inspirasi dalam melakukan desain ulang terhadap website Institut Teknologi Del. Dalam tulisan ini penulis akan membahas hasil eksplorasi website kampus berdasarkan Information architecture (IA) yang terdapat pada website kampus tersebut.

Informasi yang ditampilkan Oxford University sangat beragam. Dalam pengorganisasian informasi tersebut, website ini menerapkan economy of elements design dengan cara menyampaikan informasi yang seharusnya panjang menjadi singkat, padat dan jelas perpaduan warna yang digunakan senada dan proporsi antara whitespace dan konten seimbang

Ditinjau dari susunan sitemap nya website Oxford University ini menggunakan susunan deep, dimana setiap menu memiliki sub-menu didalamnya dan lebih banyak klik untuk mencapai tujuan yang dicari.

Yang kedua ditinjau dari objek task flow dan user flow yang disajikan website ini . Kita ingin mengetahui bagaimana website ini mengarahkan user untuk melakukan proses pencarian informasi terkait penerimaan mahasiswa baru.

Dimana pada pencarian informasi penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan mengunjungi menu admission kemudian memilih sub menu undergraduate ynag kemudian sistem akan menampilkan seluruh halaman program admission dalam undergraduate.

Dalam website Institut Teknologi Bandung setiap informasi dikelompokkan dan diklasifikasikan dalam satu grup berdasarkan makna atau fungsi tertentu dan objek-objek yang digunakan. Pada halaman home terdapat informasi seperti, berita teks dan video, kalender akademik, pilar Institut Teknologi Bandung yang menjadi keunggulan dari institusi tersebut berupa Excellence in Teaching, Excellence in Research, Excellence in Innovation. Secara umum website ITB struktur pengolahan dan pengorganisasian fitur sudah sesuai dengan kategorinya.

Dalam website kampus ITB, website ini menerapkan sitemap dengan bentuk deep. Dimana pada setiap menu terdiri dari sub- menu, bahkan sub-menu disajikan dalam website ini sampai 2 level.

Adapun task flow dan userflow dalam melakukan pencarian informasi penerimaan mahasiswa baru adalah sebagai berikut

Secara garis besar untuk proses besar task flow dan userflow pada beberapa website kampus memiliki kesamaan. Namun ada beberapa sub-menu baru yang menunjukkan informasi yang lebih spesifik terhadap informasi yang dicari. Seperti pada website ITB tersebut sub-menu yang terdapat pada level kedua yaitu sub-menu SNMPTN. Pada website ini juga kesesuain menu dan konten tepat dan peletakan setiap menu dan sub menu kata lain terorganize dengan baik.

Hasil eksplorasi website yang selanjutnya ialah website Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dimana pada website ini menerapkan susunan sitemap dengan bentuk flat yang mana setiap menu tersusun memanjang ke samping.

Website ini tidak memiliki sub-menu, namun ketika user memilih salah satu menu maka akan diarahkan ke halaman informasi utama dalam menu tersebut. Misalnya ketika user sedang melakukan pencarian informasi tentang pendaftaran mahasiswa baru, maka user akan memilih menu admission+aid. Kemudian user akan diarahkan ke halaman web yang baru.

Namun, pada halaman web tersebut menampilkan beberapa informasi tentang program penerimaan mahasiswa baru apakah Undergraduate Admissions & Aid, Graduate Admissions & Aid, dan Professional & Executive Education, dimana pada setiap program admission+aid disediakan link menuju halaman yang baru untuk informasi yang lebih lanjut terkait program tersebut.

Website ini menyajikan navigation pada halaman web yang sedang diakses oleh user, sehingga user tidak akan merasa kebingungan dimana posisi saat mengakses halaman website.

Hasil ekplorasi penulis yang selanjutnya adalah pada website Binus University. Pengolahan dan pengorganisasian konten informasi sudah tepat dan pengaturan whitespace pada website ini sudah pada proporsi yang seimbang. Pada menu Program, pemilihan desain tepat dimana pengguna disajikan dua kategori tab yang berguna sebagai filter. Selain itu konten dimaksimalkan yang ditampilkan pada website sehingga meminimalisir whitespaces.

Website ini menerapkan susunan sitemap dengan bentuk flat. Terdapat beberapa menu yang tidak memiliki sub-menu didalamnya. Namun ketika user mengklik menu yang tidak memiliki sub- menu user diberi navigation pada halaman yang ia akses. Namun navigation tidak ditemukan pada menu yang memiliki sub-menu.

Apabila dilihat dari sisi task flow dan user flow yang website Binus University menyediakan halaman khusus untuk menampilkan informasi terkait pendaftaran mahasiswa baru. Task flow dan user flow yang disajikan pada website ini hampir sama dengan website ITB, dan Oxford University yang sudah dipaparkan diatas.

Contoh task flow dan user flow yang website Binus University dimana melakukan pencarian informasi penerimaan mahasiswa baru dilakukan dengan mengunjungi menu admission kemudian memilih sub menu memilih program akademik untuk calon mahasiswa yang berasal dari region diluar jakarta. Kemudian sistem akan menampilkan seluruh halaman program admission.

Pustaka

Related posts:

If you are familiar with the latest Smart Payment Buttons for PayPal Checkout you surely realize integrating this technology with Angular requires some degree of creativity: The piece of code above…

The recent death of Aretha Franklin was mourned by millions around the globe. A musician, communicator, and activist whose artistry brought hope, inspiration, chills, and thrills to audiences of…

Creating a voice skill for Alexa has been an enjoyably frustrating experience. The concepts seem easy to grasp, however, when attempting to apply the concepts, I am unable to start a conversation…